Batam Kotaku

Welcome to Novia's Blog

Halo teman-teman!!

Anak rantau nih pastinya bakalan kangen ya sama kota asalnya.
Nah sama nih denganku, kuliah di Malang ngebuat aku kangen banget sama kota asalku, yaitu Batam.
Ngomongin tentang Batam, pasti rata-rata pada mikir kalau Batam itu tempat handphone murah ya kan? Terus Batam itu dekat Singapur ya kan?
Padahal Batam bukan hanya sekedar itu aja loh, masih banyak hal menarik dari Batam. 
Mau tau? Yuk langsung aja baca bacaan di bawah ini.


Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa.

Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.



5 Fakta Unik tentang Batam

1. Jembatan Barelang/Habibie


Seperti halnya Monas di Jakarta, Jembatan Barelang sudah menjadi ikon Kota Batam. Ada enam jembatan yang menghubungkan sejumlah pulau dengan pulau Batam. Diantaranya Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Setoko, Pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru. 
Jembatan Barelang dibangun pada era Ketua Otorita Batam masih dijabat BJ. Habibie. Tak heran, salah satu nama jembatannya, Jembatan I Barelang, juga disebut Jembatan Habibie. Nama asli Jembatan I Barelang tersebut sebenarnya Jembatan Fisabilillah.


2. Kawasan Ekonomi Khusus FTZ


Beberapa tahun belakangan ini telah digulirkan dengan penerapan Free Trade Zone Batam (FTZ Batam), Bintan, dan Karimun yang mengacu pada peraturan UU No 36. Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dan kemudian telah dirubah beberapa kali melalui PERPU, sehingga sekarang di undang-undangkan menjadi UU no 44 tahun 2007.
Ada juga Undang-Undang 36 tahun 2000 Tentang ” Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No 1 Tahun 2000. Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang Undang serta masih banyak Undang-Undang lainnya yang berkaitan dengan FTZ Batam.
Karena hal ini untuk mendorong lebih banyak Investor untuk berlomba – lomba berinvetasi di pulau batam baik investor luar ataupun dalam negri. Dimana Pulau batam memang di plot dari awal sebagai kota Industri. Sehingga dengan penetapan ini barang2 dari luar negri Banyak dibebaskan PPn dan PPN BM nya.

3. Banyak Pelabuhan Feri Internasional 



Berdekatan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia membuat Batam kerap menjadi destinasi para wisatawan. Begitu juga sebaliknya, wisatawan yang ingin berkunjung ke Singapura dan Malaysia lebih sering transit melalui Batam.
Ke Singapura, penumpang hanya butuh waktu sekitar 45 menit, sedangkan ke Malaysia lebih kurang 2 jam. Tak heran sejumlah pelabuhan feri internasional pun berdiri di kota ini. Beberapa pelabuhan tersebut diantaranya, Internasional Ferry Terminal Batam Centre, Harbour Bay, Sekupang Ferry Terminal, Nongsa Pura, Waterfront City Marina.


4. Kunjungan Wisatawan


Meski hanya kota kecil, namun kota Batam kerap dikunjungi wisatawan. Ada sekitar 1,3 juta wisatawan setiap tahunnya yang tercatat berkunjung ke Batam. Mereka lebih banyak dari Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, serta Eropa.
Dan kalau sobat jalan – jalan di kota batam pada hari libur seperti pada hari sabtu atau minggu, dipelabuhan-pelabuhan maupun pusat-pusat perbelanjaan, agan akan bertemu dengan banyak sekali turis yang sedang berbelanja ataupun bersantai.
Bahkan kadang ada hal yang unik gan, contohnya warga Singapura singgah kadang-kadang hanya untuk makan Siang saja kalo ke batam, setelah itu pulang kembali kenegaranya. Saking deketnya, dapat ditempuh dengan 40 menit melalui jalur laut.


5. Landmark Welcome to Batam


Selain memiliki landmark Jembatan Barelang, Kota Batam juga memiliki landmark “Welcome to Batam”. Tulisan besar terbuat dari beton dengan anggaran sekitarRp472 juta dari APBD Kota Batam. 


Sekian postinganku tentang Batam, semoga bermanfaat yaa
Wassalamualaikum Wr.Wb.



Keep Fighting!!!

Comments

Popular Posts